Sabtu, 07 November 2009
Sebatang Lilin
Menjadi sebatang lilin
Sungguh menakjubkan
Ia kan temani dirimu dengan cahayanya
Cahaya yang redup membuat hati tenang
Tetes demi tetes ia mengerdil
Mencapai puncak umurnya
Tak terasa ia telah padam
tak pelak menjadi datar olehnya
Ia adalah teman terbaik
walau hidupnya hanya sedetik
Mengapa
Mengapa ku selalu memperhatikanmu?
Sedangkan banyak hal yang mesti ku perhatikan
Mengapa ku selalu memikirkanmu?
Padahal ku sedang sibuk
Mengapa ku selalu ingin melihat engkau tersenyum?
Walau diriku sedang sakit
Mengapa ku rindu padamu?
Padahal ku melihatmu setiap hari
Mengapa ku tak bisa berpaling darimu?
Karena ku masih menyayangimu
Sedangkan banyak hal yang mesti ku perhatikan
Mengapa ku selalu memikirkanmu?
Padahal ku sedang sibuk
Mengapa ku selalu ingin melihat engkau tersenyum?
Walau diriku sedang sakit
Mengapa ku rindu padamu?
Padahal ku melihatmu setiap hari
Mengapa ku tak bisa berpaling darimu?
Karena ku masih menyayangimu
Ialah Angin
Mengalir bagai air
Terbelah pohon yang hijau
Menggerakkan dedaunan
Bagai sebuah melodi
Dia selalu memenuhi dunia. Mengembara
Mencari sesuatu yang dapat dibawa
Dia selalu dibutuhkan
Ia membawa sesuatu. Sehabis dilewati
Ia dapat menjadi monster jika tak imbang
Dia dapat membawa diri
Walau tak sesuai perkiraan
Ialah angin yang berhembus
Tak kan pernah lelah ia memenuhi dunia
Langganan:
Postingan (Atom)